LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ZAMAN
YESUS DALAM
PERJANJIAN BARU
Pada zaman Yesus ada banyak hal yang
menarik untuk dicermati. Salah satunya yakni sosial ekonomi masyarakat pada
waktu itu. Mereka memiliki perbedaan kelas-kelas ekonomi maupun sosial.
Orang-orang kelas atas biasanya memiliki sikap yang angkuh terhadapa masyarakat
yang kelas bawa. Hal ini yang menimbulkan ketidakcocokan antara keduanya. Hal
inilah yang menarik untuk dilihat lebih dalam lagi. Maka dari itu, berikut
adalah urutan yang mengenai kehidupan sosial ekonomi pada zaman Yesus Kristus.
1.
Situasi
Ekonomi
Keadaan Ekonomi masyarakat pada zaman Yesus memang
belum bisa dikatakan lebih baik dari sekarang. Masyarakat waktu itu biasanya
mencari nafkah melalui hasil pertanian. Lahan-lahan untuk bertani biasanya
berada di daerah-daerah kecil. Daerah Yudea dengan tanaman buah, daerah Galilea
dengan tumbuhan jagung, karena banyak menghasilkan jagung yang banyak dan baik.
Sementara ternak atau hewan laksana kambing dan domba dimiliki oleh orang-orang
yang kelas atas atau penguasa yang biasa disebut tuan tanah.
Masalah ekonomi pada zaman Yesus identik kengan kata
“Barter” atau barang tukar dengan barang dan tidak menggunakan uang. Sehingga
banyak pengerajin kecil yang terus meningkatkan kemampuannya, agar barang yang
dihasilkannya dapat ditukar dengan barang yang bisa membiayai hidup mereka.
Namun masalah ekonomi seketika berubah ketika ada ekspansi yang dilakukan oleh
Aleksander Agung, terbuka untuk melakukan hal yang baru seperti perdagangan.[1] Ekonomi yang dibawakan
oleh Aleksander Agung sungguh membawa perubahan dalam status sosial masyarakat
yang kecil. Banyak masyarakat kecil menjadi kaya karena melakukan perdagangan
dengan hasil yang mereka miliki ke negeri yang jauh. Namun ada juga masyarakat
yang menjadi perampok “Perampok yang beroperasi di jalan yang ramai” (Luk 10:25).
Hal yang menjadi masalah yang besar dalam ekonomi pada saat itu adalah pajak.
Inilah yang menjadi masalah utama dalam situasi zaman Yesus.[2]
Zaman Yesus identik dengan kelas sosial. Kelas sosial
pedesaan terdiri dari kelas tuan tanah, pegerajin dan kaum buruh serta budak.
Kelas yang berada di kota yakni kelas lapisan atas kaum aristokrat imam, kelas
tinggi pedagang dan penjabat tinggi, kelas menengah bawah yakni penjabat
rendah, imam, serta kaum lewi, kelas paling bawah yakni kaum buruh yang bekerja
di sekitar Bait Allah. Situasi sosial yang seperti ini tidak hanya digunakan
sebagai status, melainkan juga sikap olah masing-masing kelas sosial. Sehingga
banyak terjadi deskriminasi yang dilakukan terhadap orang yang miskin dan
membuat mereka semakin menderita dengan hidup yang mereka alami. Tidak ada
keserasian.
2.
Situasi
Rumah
Rumah memiliki model unik. Lantai luar atau lantai
masuk langsung berhubungan dengan lantai yang di belakangnya berupa kamar.
Rumah pada zaman Yesus kadang gelap, karena rumah ini tidak memiliki jendela.
Rumah pada saat itu tidak memiliki ruang yang besar yang berada di dalam. Ruangannya
pun kecil dan tidak bisa menaruh perlengkapan lebih banyak di dalam rumah.
Tempat yang mereka gunakan untuk menjemur adalah atap dan halaman rumah.
3.
Model
Pakaian
Pakaian pada zaman Yesus menunjukkan profesi mereka.
Jubah yang berwarna ungu adalah jubah yang melambangkan kekuasaan yang biasa
digunakan oleh raja-raja pada waktu itu. Pakaian mereka disertai dengan
selubung kepala, sabuk atau ikat pingang, jumbai atau rumpai dan peniti sebagai
penahan pakaian dan semua hal yang mereka gunakan. Pakaian waktu itu berupa
jubah yang banyak dan diliputi dengan ikat pinggang. “Hendaklah pinggangmu
berikat” (Luk 12:35), kata atau kalimat yang sering digunakan Yesus kepada
murid-murid-Nya.
4.
Makanan
dan Minuman
Makanan mereka kebanyakan dari tumbuhan laksana
gandum, jelai, biji buah ara, dan buah zaitun. Makanan ini sangat terkenal pada
zaman itu dan biasa disebut dalam kitab suci, baik dalam perumpaan Yesus.
Seperti Yesus mengutuk pohon ara yang tertulis dalam injil Matius 21:18-22. Hewan
yang termasuk makanan mereka adalah seperti kambing, domba, lembuh, dan keledai.
Sedangkan minuman yang menjadi favorit orang-orang pada saat itu adalah anggur
dan dadih. Anggur adalah minuman yang sangat disenangi, apalagi pada saat pesta
nikah. “Yesus mengubah air menjadi anggur” (Yoh 2:1-11). Itulah yang menjadi
ciri khas makanan dan minuman orang-orang pada zaman Yesus Kristus.
SUMBER
https://jc-kok.blogspot.com/2014/02/dunia-perjanjian-baru-latar-belakang.html. Diakses: 26
Oktober 2018. Jam 10:55.
Frans Harjawiyata,
(Edt), Yesus dan Situasi Zaman-Nya (Yogyakarta: Kanisius,1998).
http://www.kabarbaik.net/2016/02/pakaian-orang-pada-jaman-yesus.html. Diakses: 26
Oktober 2018. Jam 10:40.
Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia, 2012.
sesat -_-
ReplyDeleteSesat sesat sesat -_-
ReplyDeleteNgapain dibaca kalo menurutmu itu sesat???
Delete