Breaking

LightBlog

Tuesday, December 11, 2018

KISAH ORANG-ORANG SADUKI DALAM PERJANJIAN BARU


ORANG-ORANG SADUKI
            Pada zaman Yesus Kristus begitu banyak kaum-kaum yang bertentangan dengan Yesus, terutama mengenai ajaran-Nya yang menurut mereka bertentangan dengan kitab Taurat Musa. Salah satu kelompok yang bertentangan dengan Yesus Kristus adalah kelompok Saduki. Pada masa Yesus kaum Saduki adalah orang-orang bangsawan, maka tak heran jika mereka memiliki banyak harta dan biasanya mereka disebut sebagai orang yang kaya pada masanya. Kaum Saduki juga merupakan kelompok yang berkuasa atas Israel sampai Bait Allah diruntuhkan atau dihancurkan pada tahun 70 M. Orang-orang ini biasanya memiliki kepemimpinan. Mereka disebut kepemimpinan karena mereka memiliki banyak imam, yang biasa memimpin ibadah. Maka dari itu, orang-orang atau imam-imam yang biasa memimpin ibadah, mereka juga disebut sebagai orang-orang Saduki.
Orang Saduki juga adalah orang yang mempunyai ikatan erat dengan kitab Taurat Musa. Mereka sangat erat dan berpegang teguh pada kitab Taurat Musa atau sabda yang berasal dari Allah sendiri, maka kaum ini sangat mementingkan dalam hal memandang dan penyembahan kepada Allah melalui kultus Bait Suci di Yerusalem. Pada zaman itu juga diceritakan bahwa orang-orang Saduki sangat yakin terhadap mezbah-mezbah yang masih mengempulkan asap di Bait Suci, karena melalui itulah mereka yakin bahwa Tuhan selalu beserta mereka sampai selama-lamanya, dan selagi asap masih mengempul, mereka tidak segan-segan melakukan tuntutan-tuntutan yang dikehendaki oleh agama mereka dan Tuhan akan memenuhinya, karena di Bait Suci masih mengempulkan asap.
 Mereka tidak pernah menutupi jati diri mereka yang sesungguhnya. Maka tak heran jika banyak yang mendapat informasi dari kaum Saduki. Hal yang kemudian membuat orang berpikir negatif terhadap kaum ini. Negatif karena banyak dikatakan bahwa kaum Saduki memiliki hal yang bertentangan dengan Yesus sendiri. Hal ini banyak dikatakan dalam kitab Perjanjian Baru. Sejarah membuktikan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman itu, lebih dekat dengan orang-orang Farisi, sedangkan dengan orang-orang Saduki mempunyai jarak yang jauh. Orang-orang yang memiliki jarak dengan kaum Saduki adalah rakyat kecil. Mengapa? Karena orang Saduki memiliki hubungan erat dengan politik dibandingkan dengan agama. Mereka juga sangat menjaga perdamaian antara mereka dengan Roma, karena pada saat itu mereka berada di bawah penjajahan Roma. Hal yang juga membuat mereka tidak bisa mendekatkan diri dengan rakyat kecil adalah mereka orang-orang bangsawan dan memiliki martabat dan harta yang lebih tinggi dan pastinya dalam jumlah banyak dan bisa dikatakan sebagai orang-orang kelas atas. Hal yang membuat kaum Saduki dipandang negatif juga, karena mereka tidak memiliki kepercayaan bahwa adanya kebangkitan orang mati. “Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikatatau roh, tetapi orang-orang Saduki mengetahui kedua-duanya” (Kis 23:8). Bahkan dikatakan mereka sangat membenci Yesus, sehingga mereka juga ikut ambil bagian dalam hukuman mati terhadap Yesus Kristus. Kaum Saduki musna ketika mereka dihancurkan oleh Roma pada tahun 70 M. Setelah kejadian itu tidak ada lagi orang-orang Saduki yang berkuasa.

No comments:

Post a Comment

Adbox