Breaking

LightBlog

Tuesday, December 11, 2018

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ZAMAN YESUS DALAM PERJANJIAN BARU


LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ZAMAN YESUS DALAM
 PERJANJIAN BARU
            Pada zaman Yesus ada banyak hal yang menarik untuk dicermati. Salah satunya yakni sosial ekonomi masyarakat pada waktu itu. Mereka memiliki perbedaan kelas-kelas ekonomi maupun sosial. Orang-orang kelas atas biasanya memiliki sikap yang angkuh terhadapa masyarakat yang kelas bawa. Hal ini yang menimbulkan ketidakcocokan antara keduanya. Hal inilah yang menarik untuk dilihat lebih dalam lagi. Maka dari itu, berikut adalah urutan yang mengenai kehidupan sosial ekonomi pada zaman Yesus Kristus.
1.      Situasi Ekonomi
Keadaan Ekonomi masyarakat pada zaman Yesus memang belum bisa dikatakan lebih baik dari sekarang. Masyarakat waktu itu biasanya mencari nafkah melalui hasil pertanian. Lahan-lahan untuk bertani biasanya berada di daerah-daerah kecil. Daerah Yudea dengan tanaman buah, daerah Galilea dengan tumbuhan jagung, karena banyak menghasilkan jagung yang banyak dan baik. Sementara ternak atau hewan laksana kambing dan domba dimiliki oleh orang-orang yang kelas atas atau penguasa yang biasa disebut tuan tanah.
Masalah ekonomi pada zaman Yesus identik kengan kata “Barter” atau barang tukar dengan barang dan tidak menggunakan uang. Sehingga banyak pengerajin kecil yang terus meningkatkan kemampuannya, agar barang yang dihasilkannya dapat ditukar dengan barang yang bisa membiayai hidup mereka. Namun masalah ekonomi seketika berubah ketika ada ekspansi yang dilakukan oleh Aleksander Agung, terbuka untuk melakukan hal yang baru seperti perdagangan.[1] Ekonomi yang dibawakan oleh Aleksander Agung sungguh membawa perubahan dalam status sosial masyarakat yang kecil. Banyak masyarakat kecil menjadi kaya karena melakukan perdagangan dengan hasil yang mereka miliki ke negeri yang jauh. Namun ada juga masyarakat yang menjadi perampok “Perampok yang beroperasi di jalan yang ramai” (Luk 10:25). Hal yang menjadi masalah yang besar dalam ekonomi pada saat itu adalah pajak. Inilah yang menjadi masalah utama dalam situasi zaman Yesus.[2]
Zaman Yesus identik dengan kelas sosial. Kelas sosial pedesaan terdiri dari kelas tuan tanah, pegerajin dan kaum buruh serta budak. Kelas yang berada di kota yakni kelas lapisan atas kaum aristokrat imam, kelas tinggi pedagang dan penjabat tinggi, kelas menengah bawah yakni penjabat rendah, imam, serta kaum lewi, kelas paling bawah yakni kaum buruh yang bekerja di sekitar Bait Allah. Situasi sosial yang seperti ini tidak hanya digunakan sebagai status, melainkan juga sikap olah masing-masing kelas sosial. Sehingga banyak terjadi deskriminasi yang dilakukan terhadap orang yang miskin dan membuat mereka semakin menderita dengan hidup yang mereka alami. Tidak ada keserasian.
2.      Situasi Rumah
Rumah memiliki model unik. Lantai luar atau lantai masuk langsung berhubungan dengan lantai yang di belakangnya berupa kamar. Rumah pada zaman Yesus kadang gelap, karena rumah ini tidak memiliki jendela. Rumah pada saat itu tidak memiliki ruang yang besar yang berada di dalam. Ruangannya pun kecil dan tidak bisa menaruh perlengkapan lebih banyak di dalam rumah. Tempat yang mereka gunakan untuk menjemur adalah atap dan halaman rumah.
3.      Model Pakaian
Pakaian pada zaman Yesus menunjukkan profesi mereka. Jubah yang berwarna ungu adalah jubah yang melambangkan kekuasaan yang biasa digunakan oleh raja-raja pada waktu itu. Pakaian mereka disertai dengan selubung kepala, sabuk atau ikat pingang, jumbai atau rumpai dan peniti sebagai penahan pakaian dan semua hal yang mereka gunakan. Pakaian waktu itu berupa jubah yang banyak dan diliputi dengan ikat pinggang. “Hendaklah pinggangmu berikat” (Luk 12:35), kata atau kalimat yang sering digunakan Yesus kepada murid-murid-Nya.
4.      Makanan dan Minuman
Makanan mereka kebanyakan dari tumbuhan laksana gandum, jelai, biji buah ara, dan buah zaitun. Makanan ini sangat terkenal pada zaman itu dan biasa disebut dalam kitab suci, baik dalam perumpaan Yesus. Seperti Yesus mengutuk pohon ara yang tertulis dalam injil Matius 21:18-22. Hewan yang termasuk makanan mereka adalah seperti kambing, domba, lembuh, dan keledai. Sedangkan minuman yang menjadi favorit orang-orang pada saat itu adalah anggur dan dadih. Anggur adalah minuman yang sangat disenangi, apalagi pada saat pesta nikah. “Yesus mengubah air menjadi anggur” (Yoh 2:1-11). Itulah yang menjadi ciri khas makanan dan minuman orang-orang pada zaman Yesus Kristus.
SUMBER
Frans Harjawiyata, (Edt), Yesus dan Situasi Zaman-Nya (Yogyakarta: Kanisius,1998).
Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.



[1] Frans Harjawiyata, (Edt), Yesus dan Situasi Zaman-Nya (Yogyakarta: Kanisius,1998), 42.
[2] Bdk. Frans Harjawiyata, OCSO., Ibid., 44.

3 comments:

Adbox