Breaking

LightBlog

Thursday, February 21, 2019

CONTOH PAHAM-PAHAM KERAJAAN ALLAH


PAHAM-PAHAM TENTANG KERAJAAN ALLAH

            Paham mengenai Kerajaan Allah dalam perjanjian lama mempunyai pandangan yang berbeda dan arti tersendiri menurut para kelompok dan juga menurut setiap orang atau ahli dalam kalangan Israel yang baru menyatakan Kerajaan Allah pada abad ke-11 SM.[1] Pandangan ini mulai dilihat pada zaman Raja Saul dan umat Israel melihat Saul bukanlah raja yang sesungguhnya, melainkan ia hanya sebagai titipan dari Allah yang menyanyangi umat-Nya. Umat Israel melihat bahwa Allahlah yang memiliki dan yang adalah Raja mereka sendiri.
 Hasil gambar untuk gambar kerajaan Allah


 
Kerajaan Allah belumlah sempurna ketika Yesus belum hadir ke dunia. Setelah kehadiran Yesus Kristus ke dunia Kerajaan Allah pun disempurnakan. Dalam kitab suci Yesus mengatakan “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat” (Matius 4:17). Hal ini menjelaskan bahwa Kerajaan Allah sendiri ada dalam diri Yesus dan yang akan menyelamatkan umat manusia pada penghakiman yang terakhir. Berikut ini adalah beberapa paham tentang Kerajaan Allah menurut beberapa kelompok;
Ø  Paham tentang Kerajaan Allah yang berciri Nasionalisme
Paham ini merupakan paham yang memperhatikan umat Israel yang dijajah dan kuasa politik yang kafir. Kaum atau kelompok yang melakukan nasionalisme sebagai perwujudan Kerajaan Allah adalah kaum Zelot.[2] Menurut kaum Zelot, kalau umat Israel bebas sebagai umat kesayangan Allah maka nyatalah Kerajaan Allah bagi mereka yang tertindas dan yang dijajah. Maka kaum Zelot sangat memiliki niat untuk membebaskan umat Israel.
Ø  Kerajaan Allah Menurut Pandangan Apokaliptis
Paham ini lahir karena ada penghakiman terakhir yang akan dilakukan oleh Allah dalam hidup umat manusia di dunia. Pada akhir hidup, umat manusia akan diadili, yang jahat akan dihukum dan yang baik akan mendapat sesuai dengan apa yang akan diberikan oleh Allah. Dalam kitab suci juga dijelaskan bahwa yang pantas masuk ke dalam pesta adalah mereka yang berpakaian pantas dalam menghadiri undangan, hal ini memiliki arti yakni orang yang berbuat baiklah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah (Bdk Lukas 14:11-14). Sementara mereka yang memakai pakaian tidak pantas berarti mereka tidak pantas dalam Kerajaan Allah. Mereka adalah orang yang tidak baik atau orang berdosa dan yang tidak mau bertobat.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.
Wills, Gary. Maksud Yesus yang Sebenarnya. (Judul Asli: What Jesus Meant). Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.2007.
Hadiwardoyo Purwa, Al. Sejarah Singkat tentang Kitab Suci. Yogyakarta. Kanisius. 200


[1] Bdk. Al. Purwa Hadiwardoyo, Sejarah Singkat tentang Kitab Suci. (Yogyakarta. Kanisius. 2001)
[2] Bdk. Wills, Gary. Maksud Yesus yang Sebenarnya. (Judul Asli: What Jesus Meant). Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.2007.

No comments:

Post a Comment

Adbox