GELAR-GELAR YESUS KRISTUS
Yesus Kristus adalah anak Allah yang hadir
ke dunia yang fana ini. Yesus Kristus hadir untuk menyelamatkan umat manusia
dari belenggu dosa yang tak dapat dihindari (Bdk 1 Timotius 1:15). Wafat dan
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati menjadikan banyak hal yang
berubah dari dunia ini. Dunia yang suram dan penuh dengan dosa kini telah
diwarnai oleh pengorbanan Yesus di kayu salib, dunia yang kini memiliki banyak
pengorbanan untuk hidup yang lebih baik daripada sebelumnya. Melalui
pengorbanan Yesus inilah yang menjadikan umat manusia untuk selalu memuji Allah
dan Yesus Kristus.


Banyak
yang mengatakan Yesus sebagai Anak Allah, Yesus penyelamat, Yesus sumber
kekuatan, Yesus sebagai, Yesus sebagai Tuhan. Ungkapan ini melambangkan kasih
dan kepercayaan kepada Yesus. Berikut adalah beberapa gelar Yesus Kristus yang
diberikan oleh setiap insan di dunia;
Ø Yesus adalah “Tuhan”
Gelar
Yesus sebagai Tuhan merupakan suatu peryataan yang secara nyata adalah benar
dan gelar Yesus sebagai Tuhan ini merupakan gelar yang paling terkenal dan
menjadi hal yang sering digunakan oleh setiap insan dan semua orang kristiani.
Istilah yang kerap kali digunakan oleh orang-orang adalah Yesus Tuhan, Tuhan
Yesus, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Tuhan Yesus dalam surga dan sebutan yang
lainnya. Gelar Yesus ini pun banyak digunakan dalam kitab suci. Dalam
mewartakan sabda Yesus sendiri Rasul Paulus banyak menggunakan Yesus sebagai
Tuhan, sebutan itu sebanyak 200 kali[1]. “Dan hanya ada satu Tuhan
saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan
yang karena Dia kita hidup” Mrk 8:6.
Ø Yesus adalah
“Putra Allah”
Yesus
digelar sebagai Anak Allah memang benar. Benar karena Yesus adalah Anak Allah
yang dilahirkan oleh Bunda Maria yang bersahaja (Bdk Yes 7:14). Hubungan antara
Yesus dengan Allah Bapa sangat erat dan tidak dapat dipisahkan oleh siapa pun.
Yesus dilahirkan ke dunia untuk hadir diantara umat manusia dan Allah Bapa juga
mewahyukan diri dalam Yesus Kristus. Hubungan Yesus dan Bapa dijelaskan oleh
perkataan Yesus sendiri dalam injil Yohanes 10:30 yang mengatakan bahwa “Aku
dan Bapa adalah satu”. Hal ini memperjelaskan bahwa memang Yesus adalah Anak
Allah. Sebagai Putra-Nya yang tunggal Yesus memang sehakikat dengan Allah Bapa.[2]Oleh karena itu tugas-tugas
yang dikerjakan oleh Yesus pun berasal dari kehendak Allah Bapa yang selalu
ingin menyelamatkan umat manusia dari dahulu sampai sekarang ini.
Ø Yesus adalah
“Juruslamat”
Yesus
dilahirkan ke dunia dan tinggal bersama umat manusia (Bdk Luk 2:11), untuk
menyelamatkan umat manusia dari dosa dan membuka pintu surga (Bdk Kis 4:12).
Selain itu Yesus juga mewartakan sabda Allah kepada semua orang yang kemudian
diteruskan oleh para rasul kala itu. Yesus yang adalah juruslamat umat manusia,
Ia mati di kayu salib untuk menghapus semua dosa-dosa umat manusia dari awal
penciptaan. Dengan kebangkitan Yesus Kristus semua orang yang telah meninggal
sebelum Yesus, kini telah bangkit bersama dengan Kristus pada hari yang ketiga.
Hal ini dengan jelas menjelaskan kepada semua orang bahwa Yesus berperan
penting dalam karya penyelamatan yang datang dari Allah.[3] Sehingga Yesus memang sang
juruslamat umat manusia. Santo Paulus sendiri mengatakan bahwa Yesus adalah
juruslamat yang akan menyelamatkan diakhir hidupnya. Sehingga apapun yang
dilakukan oleh Paulus selalu berdasarkan hidup Kristus kala Yesus masih hidup.
“Hidup bagiku adalah kristus dan mati adalah keuntungan (Filp 1:21), hal ini
menyatakan ia berbakti kepada Yesus sang juruslamat.
Ø Yeus adalah
“Radikal”
Gelar
Yesus sebagai yang radikal sangat jarang didengar oleh setiap orang. Namun
perlu diketahui bahwa Yesus adalah yang radikal. Kekusaan, kekayaan dan keegoisan
adalah hal yang utama ditentang oleh Yesus. Yesus terus-menerus menentang
mengecam orang kaya, para penguasa, dan para pemeras. Yesus mengatakan
hendaklah orang miskin berbahagia (Bdk Luk 20:24). Yesus mengecam para penguasa
yang berkuasa dan tidak memperdulikan orang lain, mereka hanya bertindak
semaunya tanpa berpikir panjang. Sehingga keadaan seperti ini membuat Yesus
tidak setuju dan marah terhadap orang pada waktu itu dan juga untuk kita
sekarang ini. Namun orang yang rendah hati akan ditinggikan (Bdk Mat 18:4-5),
maksud yang rendah akan ditinggikan adalah bahwa pada akhir hidupnya ia akan
mendapatkan apa yang belum ia dapatkan di dunia, sehingga semua keinginan yang
ia inginkan dapat tercapai dan diberikan langsung oleh Yesus. Oleh karena itu
Yesus meminta kepada setiap orang, supaya jangan terlalu kuatir akan hidup ini.
Cukuplah hidup menurut kehendak Allah dan berbuat baiklah. Karena semua upahnya
akan didapatkan di surga saat akhir hidupnya di dunia. Hidup yang akan datang
lebih baik daripada yang sekarang. Perubahan yang dilakukan oleh Yesus tidak
ada kompromi bagi yang berkuasa dan semua orang. Hal dalam kesiapan akan akhir
hidup merupakan dasar yang utama dalam menjalani hidup ini.
Kesiapan
ini dapat dilakukan dengan tidak memegakan diri dalam segala tindakan yang dilakukan.
Baiklah semua yang dilakukan seturut dengan ajaran yang telah diwartakan oleh
Yesus pada saat masih hidup di dunia. Karena semua bisa mati namun sabda Yesus
tidak akan mati dan akan menjadi dasar setiap orang yang hidup (Yohanes 11:25).
Yesus yang adalah radikal ingin membuka wawasan setiap insan untuk bisa berbuat
yang benar, karena Yesus sayang akan setiap orang dan mengasihi setiap orang
sama seperti Bapa mengasihi umat manusia. Maka dari itu Ia selalu mengecam
orang yang bertindak salah dan tidak sesuai dengan apa yang harus dilakukan. Hal
inilah yang menyatakan bahwa Yesus adalah yang radikal.[4]
Daftar Pustaka
Alkitab
Deuterokanonika. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.
Adisusanto, F.X,.
Perutusan Murid-Murid Yesus. Yogyakarta. Kanius. 2007.
Sujoko, Albertus.
Identitas Yesus dan Misteri Manusia. Yogyakarta. Kanisius. 2009.
Wills, Gary.
Maksud Yesus yang Sebenarnya. (Judul Asli: What Jesus Meant). Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama.2007.
[1]
Bdk Drs. F.X.Adiususanto, SJ, Lic. Theol
dkk. Perutusan Murid-Murid Yesus.
Yogyakarta; Kanisius. 2007.
[2]
Bdk. Albertus Sujoko. Identistas Yesus
dan Misteri Manusia. Yogyakarta. Kanius. 2009.
[3]
Bdk. Tom Jacobs. Syalom, Syalam, Selamat. Yogyakarta. Kanisius. 2007.
[4]
Garry Wills. Maksud Yesus yang Sebenarnya. (Judul asli: What Jesus Meant).
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2007.
No comments:
Post a Comment