Breaking

LightBlog

Tuesday, December 11, 2018

KISAH HIDUP HERODES AGUNG, ANTIPAS, ARKELAUS, FILIPUS AGRIPA I DAN II


MASA PEMERINTAHAN
1.  ````    HERODES AGUNG
Herodes Agung adalah seorang raja yang memerintah pada saat Yesus masih kecil. Herodes memerintah atau menjadi raja Yudea. Herodes sendiri adalah anak dari Antipater, yang mati diracuni oleh orang lain. Hal ini yang membuat semua lawan ayahnya tersebut berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik untuk berkuasa. Namun tidak ada seorang pun yang berkuasa pada saat itu. Orang yang menjadi kuat dan berkuasa adalah anaknya sendiri yakni Herodes. Dalam pemerintahannya, ia memerintah dengan sangat keras dan tidak mau ada raja selain dia. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang dilakukannya ketika ingin membunuh Yesus Kristus pada saat masih kecil atau bayi. Hal ini dilakukan karena diberitakan bahwa akan ada seorang raja yang lebih kuat dan akan menjadi raja bagi semua orang. Jiwa kepemimpinan yang dimiliki Herodes sudah kelihatan saat ia dipilih dan menjabat sebagai gubernur Galilea. Saat ia menjadi gubernur Galilea banyak hal yang terjadi terutama dalam perubahan dalam memerintah. Ia memiliki suatu sifat dan watak yang sangat tegas.
Herodes yang juga adalah seorang raja memiliki keanehan yang besar. Keanehan itu terlihat ketika ia ingin membunuh bayi Yesus yang hanyalah seorang bayi. “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangnya di Timur dan kami datang menyembah Dia” Mat 2:2. Kata menyembah bukanlah hal yang berasal dari lubuk hati Herodes, melainkan kata menyembah memiliki arti yakni membunuh. Ia ingin membunuh bayi yang disebut raja itu. Herodes takut akan hal yang mungkin saja menggantikan dia kelak atau yang menjadi pesaingnya. Saat itu Herodes melakukan hal yang brutal dimana ia membunuh semua anak laki-laki di bawah umur 2 tahun di Bethlehem dan sekitarnya.[1] Ia memerintah agar semua anak dibunuh karena ia takut akan Yesus Kristus yang disebut akan menjadi raja. Dengan cara membunuh semua anak laki-laki menjadi jalan terbaik baginya. Selama Herodes memerintah banyak hal yang dibangun olehnya salah satu ialah Bait Allah. Ia membangun tempat-tempat yang baginya sangat berguna bagi para penduduk negerinya. Kesenian yang sangat disukai pada zaman Herodes Agung. Sehingga dari pengalaman yang mereka miliki, maka dengan demikian ia ingin menyesuaikan diri dengan membangun gedung teater.[2] Herodes Agung selama pemerintahannya ia membangun sebuah bangunan yang amat besar yang biasa disebut Bait Zerubabel. Bait ini dibangun bertahun-tahun dan memiliki pekerja yang begitu banyak. Namun sayang bagi Herodes Agung sendiri, ia tidak bisa menikmati bangunan tersebut. Herodes Agung meninggal pada tahun 4 sebelum Masehi.[3] Segala tugas dan pemerintahan yang ditanggungnya selama hidupnya diberikan kepada anak-anaknya yakni Arkelaus, Herodes Antipas dan Filipus. Merekalah yang kemudian membagi wilayah kekuasaan ayah mereka.

2.      ARKELAUS
Arkelaus adalah anak pertama dari Herodes Agung. Arkelaus bersama kedua saudaranya memiliki perbedaan yakni perbedaan dalam kekuasaan. Arkelaus memiliki wilayah kekuasaan yang lebih besar daripada yang lain dan lebih tinggi. Arkelaus sendiri memiliki tiga letak kekuasaan yakni Yudea, Samaria dan Idumea. Pada saat Yesus masih kecil Herodes Arkelaus sudah menjadi raja di negeri itu, ia menggantikan peran Herodes Agung.
Masa pemerintahan Arkelaus juga dikenal dengan pemerintahan yang kejam. Kekejaman Arkelaus ternyata melanggar hukum Taurat Musa. Kemudian hal ini membangkitkan serta memberikan motivasi kepada seluruh rakyat Yudea meminta kepada Kaisar Augutus untuk menurunkan dia atau menggantikan peran Arkelaus. Setelah kejadian itu Arkelaus pun diturunkan dari kedudukan sebagai raja.

3.      HERODES ANTIPAS
Herodes Antipas sendiri adalah anak kandung dari Herodes Agung. Herodes Antipas lahir pada 22 SM. Herodes Antipas ini adalah keturunan orang Galilea. Herodes merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yakni pertama Arkelaus sebagai kakak dan Filipus sang adik. Tiga bersaudara ini menggantikan raja mereka yakni ayah mereka sendiri Herodes Agung. Dalam proses pemerintahan yang dipimpin oleh mereka dibagi dalam beberapa wilayah. Herodes Antipas dan sang adik Filipus diberi gelar sebagai “Tetrach” yang berarti raja seperempat negeri itu. Nama atau gelar yang diberikan kepada Herodes Antipas dan Filipus memiliki arti yakni memiliki kuasa pemerintahan yang lebih rendah daripada sang kakak mereka Arkelaus.[4] Masa pemerintahan Herodes Antipas dikenal dengan sangat kejam dalam segala hal. Dia tidak memiliki hati yang lembut yang dirindukan oleh rakyatnya. Ia dikenal sebagai seorang yang tidak bermoral. Di dalam kitab suci dikatakan bahwa Herodes Antipas di panggil oleh Yesus Kristus sebagai “Si serigala”, dalam injil Lukas 13:32 “Jawab Yesus kepada mereka: pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari ketiga aku akan selesai”.
Hal ini ingin mengatakan bahwa memang Herodes Antipas adalah orang yang kasar dan licik layaknya serigala.[5] Herodes Antipas sendiri memerintah di Galilea dan Perea sebelah Timur sungai Yordan.
         Herodes Antipas dikenal sebagai orang yang otoriter.[6] Pemerintahan Herodes Antipas hanya berjalan empat puluh tiga tahun. Bentuk otoriter yang kemudian membawanya ke dalam hidup yang mulai hancur. Kekuasaan yang bersifat otoriter lebih mementingkan kepentingan pribadi tanpa melihat hal lain. Hal yang sperti ini tentu tidak diinginkan oleh semua orang yang ada di muka bumi ini. Pemimpin yang diinginkan adalah pemimpin yang baik hati. Hal ini dipengaruhi oleh istrinya yang bernama Herodias. Herodias meminta kepada suaminya untuk mengangkat Agripa I menjadi raja yang sudah diangkat oleh Kaisar Caligula. Hal yang malang menimpa Herodes Antipas ia dituduh. Mendengar hal itu, Kaisar Caligula memecat Antipas dan kemudian kekuasaan dan daerah pemerintahan diambil alih oleh Agripa I. Herodes Antipas meninggal pada tahun 39 M.

4.      FILIPUS
Filipus merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dan ayah mereka Herodes Agung. Filipus mendapat bagian kekuasaan yakni wilayah Iturea dan Trakhonitis. Herodes Filipus memiliki Istri yang bernama Herodias. Herodes Filipus sendiri menikahi anak dari saudara seayahnya yakni Artibolus.[7] Herodes Filipus memiliki anak perempuan yang kemudian diberi nama Salome yang menjadi istri dari Filipus II. Namun di kemudian hari istri Herodes Filipus meninggalkan dia dan menikah dengan saudara Filipus sendiri yakni Herodes Antipas.
Pada masa pemerintahannya ia membangun kota Kaisarea Filipi. Nama ibu kota itu kemudian diganti oleh raja Agripa II. Ibu kota yang bernama Kaisarea Filipi ini adalah ibu kota pemerintahan Romawi di daerah itu. Masa pemerintahan Filipus tidak terlalu memikirkan hal yang yang terlalu besar, seperti melakukan politik besar-besaran. Watak yang dimiliki tidak terlalu diminati oleh rakyatnya. Watak yang sedang-sedang saja. Filipus sama seperti ayahnya yang selalu memperhatikan bangunan-bangunan sehingga ia sendiri membangun Kaisarea Filipi. setelah Filipus meninggal wilayahnya diambil alih Agripa.

5.      AGRIPA I
Agripa I ini adalah anak ataupun cucu dari Herodes. Agripa I memiliki nama asli yakni Marcus Julius Agripa. Anak dari Aristobulus dan Bernike. Agripa Petama ini adalah cucu dari Herodes Agung yang sebagai raja terhadap Yudea merupakan sesuatu hal yang unik. Karena dipimpin dari keturunan Herodes sendiri.  Hal ini yang menimbulkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dan mereka meminta kepada Kaisar Agustus untuk menggantikan Herodes yang mungkin tidak dapat memerintah dengan baik lagi. Namun hal itu sia-sia, Kaisar Agustus sendiri sangat kagum dengan apa yang telah dilakukan. [8]
Masa pemerintahan Agripa 1 tidaklah terlalu lama. Kekuasaan Agripa I ini adalah wilayah yang dimiliki oleh Herodes Antipas yang telah dipecat kemudian meninggal. Masa pemerintahan Agripa I sangat dikenal dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadapa para rasul-rasul Yesus Kristus. Agripa I membunuh Rasul Yakobus dengan menggunakan pedang. Masa pemerintahannya memang ingin membunuh Yakobus. Namun masa pemerintahan Agripa I tidaklah Panjang waktunya. Ia meninggal secara mendadak. (Bdk. Kis 12:20-23).
6.      AGRIPA II
Agripa II adalah anak dari Agripa I. Agripa maju sebagai raja terhadap wilayah kekuasaan menggantikan peran sang ayah yang telah meninggal Agripa I. pada saat ia dipilih menjadi raja. Ia belumlah terlalu cocok untuk memegang suatu pemeritahan atau kekuasaan atas suatu wilayah karena usianya masih terlalu muda. Hal ini merupakan pembuktian bahwa apa yang telah dilakukan oleh Kaisar Agustus yakni menetapkan keturunan Herodes selalu memerintah penduduk Negeri itu.
Pada saat ia memerintah negeri itu ia menggantikan nama ibu kotanya Kaisarea Filipi menjadi Neronia.[9] Selama pimpinannya ia mendapat persaingan dari Felik menjabat sebagai gubernur Yudea. Selama itu ia membela untuk orang-orang Roma. Dimana orang-orang Yahudi melakukan pemberontakan. Agripa II meninggal pada tahun 93 M.

DAFTAR PUSTAKA
KITAB SUCI
Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.
SUMBER BUKU UTAMA
Bavink, Prof. Dr. J.H. Sejarah Kerajaan Allah 2 Perjanjian Baru. Penterj. Simanjuntak, A. Jakarta:PT BPK Gunung Mulia. 2007.
Jagersma, Prof. Dr. H. Dari Alexsander Agung sampai Bar Kokhba (Judul Asli: Geschiendenis Van Israel Van Alexsander De Grote tot Bar Kochba), Penterj. Poerbo, Soeparto. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 2003.
SUMBER PENUNJANG
Coote Robert B dan Marry. Kuasa Politi dan Proses Pembuatan Alkitab (Judul Asli: Power, Politics, and the making of the Bible), Penterj. Perangin, Minda. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 2004.
Braclay, Wiliam. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil markus (Judul Asli: The Daily Bible Study: The Gospel of mark). Penterj. Kalangit, wenas. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 2003.
Park. D.Min. D. D. Pdt. Abraham. Janji dari Perjanjian Kekal. Jakarta: Damai Sejaterah Utama. 2015.
Browning. W.R.F. Kamus Alkitab (Judul Asli: ADictionari of the bible). Penterj. Subandrijo, Babang dan Khiem, Liem. Jakarta: PT BPK Gunug Mulia. 2008.
INTERNET


[1] Bdk. Pdt. Abraham Park, D.Min., D.D. Janji Dari Perjanjian Kekal. Jakarta: Damai Sejatera Utama. 2015
[3] Bdk. Prof. Dr. J.H Bavink. Sejarah Kerajaan Allah 2 Perjanjian Baru. Pentrj. A Simanjuntak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 2007.

[4] Prof. Dr. J.H. Bavink, Ibid.,5
[5] Bdk. Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.
[6] Otoriter; bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan individu.
[7] Bdk. William Brakclay. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Markus (Scotland: The Daily Bible Study: The Gospel of Mark. 2003), 247.
[8] Bdk. Robert B. Coote & Marry P. Coote. Kuasa Politik dan Proses Pembuatan Alkitab. Penterj. Miranda Pirangin. Jakarta: BPK Gunung Muli. 2004
[9] Bdk. W.R.F. Browning. Kamus Alkitab (English: A Dictionary of the Bible. 1996). 138

No comments:

Post a Comment

Adbox