KEDATANGAN YESUS
KRISTUS
Saudara-saudari
yang terkasih dalam Kristus selamat pagi dan selamat memasuki pekan adaven yang
pertama pada hari ini. Minggu-minggu adven adalah persiapan menyambut Kristu
yang lahir ke dunia dan sekaligus menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali.
Minggu adven mengajak kita untuk kembali ke jalan yang benar dan baik.
Injil pada hari
ini mengajak kita untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa untuk menantkan
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus yang keduakalinya dalam hidup kita. “Nasihat
supaya berjaga-jaga” adalah salah satu pesan yang sangat penting yang
disampaikan oleh Yesus kepada setiap orang, yang tertulis dalam injil Lukas
21:34-36. Sabda Yesus ini mengajarkan kita untuk selalu berjaga-jaga dan selalu
siap sedia akan kematian. Karena hidup ini hanyalah sementara saja dan hanya
beberapa saat saja di muka bumi ini. Kita sudah dihadirkan ke dunia ini, maka
kita juga akan kembali kepadanya. Sama halnya pada bacaan pertama yang
mengatakan kedatangan anak manusia. Ia datang lalu bangkit untuk semua orang.
Namun tidak hanya bangkit dan tidak kembali, melainkan Ia akan kembali untuk
keduakalinya dan pada saat itu kita tidak tahu kapan Ia akan datang.
Pada suatu saat
nanti semua insan yang ada di dunia ini akan kembali kepada Tuhan Allah. Hidup
ini memang tidak pasti. Hal yang membuat tidak pasti adalah cara berpikir masing-masing
orang. Dalam benak mereka muncul banyak pertanyaan mengenai jalan hidup yang
akan mereka lalui. Apakah nanti saya akan sukses? Apakah saya akan bahagia?
Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang membuat setiap orang menyimpulkan
bahwa hidup ini adalah tidak pasti. Namun meskipun tidak pasti, ada satu hal
yang pasti dalam hidup ini yakni kematian. Semua orang akan mati.
Peristiwa yang dialami masyarakat
kota Palu, Sulawesi Tengah adalah contoh bahwa hidup ini akan berakhir dan
tidak ada satu pun yang mengetahuinya. Mungkin sebelum terjadi tsunami dan
gempa di kota Palu, banyak impian dan cita-cita masyarakat, mulai dari
anak-anak sekolah yang memiliki cita-cita yang tinggi, mungkin ada yang akan
menikah, mungkin ada sebuah janji untuk bertemu dan membuat suatu pekerjaan
dengan seseorang atau lebih. Namun apa yang terjadi? Semuanya hilang seketika
dan tak disadari sama sekali. Begitu cepat tsunami dan gempa yang melanda kota
itu dan menelan banyak korban jiwa dan luka-luka. Hal yang sama terjadi pada
zaman nabi Nuh yakni peristiwa Air bah (Kej 7:1-24) yang dengan cepat
melenyapkan segala yang ada di muka bumi ini. Orang-orang pada zaman itu pun
tidak bisa menyelamatkan diri karena terlena dengan kenikmatan duniawi dan
tidak mendengarkan perkataan nabi Nuh. Orang-orang yang selamat adalah
orang-orang yang mau mendengarkan nasihat yang baik.
Peristiwa-peristiwa yang telah
dialami oleh manusia di dunia ini, mengajarkan kepada semua orang untuk selalu
berjaga-jaga dalam hal apapun. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Mat 24:42). Tuhan sendirilah yang
mengatakan bahwa manusia harus berjaga-jaga dan selalu siap sedia menantikan
kedatangan-Nya dan yang akan membawa semua orang kembali ke tempat asal dan ke
tempat kediaman untuk selama-lamanya. Namun terkadang manusia tidak perduli
akan hal itu. Mereka selalu mengatakan “Nanti”. Mereka meyakini diri mereka
kalau mereka akan hidup
lebih
lama lagi dan pada masa tua barulah mereka akan mengubah segala tindakkan
mereka yang tidak baik, yang hanya terpikat pada kebahagiaan duniawi. Pada
hakikatnya mereka tidak mengetahui bahwa hidup tak selamanya sampai tua, sampai
rambut sudah memutih dan mencapai umur 60 tahun. Namun yang harus disadari oleh
setiap orang adalah kematian tidak pernah memandang umur seseorang. Jika sudah
kehendak-Nya maka semuanya akan terjadi.
Semua orang harus bisa mengendalikan
diri dan belajar untuk bisa mencari kebahagiaan kekal dan bukan kebahagiaan di
dunia yang fana ini. Salah satu hal yang sangat mudah dilakukan untuk
berjaga-jaga adalah berdoa. Berdoa akan membuat hidup seseorang menjadi sangat
berarti. Dengan berdoa seseorang tidak akan pernah khawatir dengan hidup yang
dijalani. Orang yang rajin berdoa dan berbuat baik tidak akan pernah takut
untuk menantikan kematian, saat Tuhan datang menjemput mereka. Berdoa juga
menyadari seseorang bahwa hidup ini adalah milik Tuhan dan Tuhanlah yang
memiliki segalanya. Harta benda yang dimiliki seseorang di dunia ini, tidak
akan dibawa ketika menghadap Tuhan, tetapi hal-hal itu akan ditinggalkan di
dunia ini. Hal yang akan dibawa ketika menghadap Tuhan adalah cinta kasih yang
telah dilakukan di dunia dan dengan cinta kasih inilah seseorang akan hidup
damai bersama Tuhan di surga untuk selama-lamanya. Maka berjaga-jagalah!
No comments:
Post a Comment