RENDA HATI DAN TANGGUNG JAWAB
Kata rendah hati adalah kata atau kalimat yang terlalu banyak disebut dan saya dengar. Maka dari itu saya pun mencoba merenungkan dalam hidup saya. Dan kenyataannya dalam hidup saya sehari-hari terutama di Seminari ini, saya belum bisa menjalankannya dengan baik. Kendatipun saya sudah mencoba, untuk melakukannya, namun ada saja yang menjadi halangan, entah muncul dari sendiri, atau di buat-buat. Masalah yang pertama yang menjadi halangan adalah, EGOIS dan EMOSI, kadang dalam situasi tertentu, saya tidak memperdulikan orang lain, tidak mau mendengarkan orang lain, cepat emosi kalau di pancing amarah, tidak bisa menahan atau mengonrol diri. Yang kedua adalah MENINGGIKAN DIRI dan TERLALU BANYAK BICARA, saya kadang juga mengangkap orang lain itu lebih rendah dari saya, karena hanya melihat dari sisi buruknya saja dan tidak mau mengalah. Padahal untuk mencapai suatu kerendahan hati, harus mengalah, kendatipun benar. Saya juga mengakui kalau saya adalah orang yang terlaalu banyak bicara tentang diri sendiri, sehingga tidak mendengarkan orang lain yang ada disekitar saya. Namun saya banyak bicara karena, tidak ingin melihat satuu situasi menjadi sepi, pada waktu bukan silentium. Setelah mengetahui, kurang lebihnya, saya bisa menghilangkannya dan menanamkan rasa rendah hati dalam menjalani hidup ini. Maka saya akan melakukannya dari yang terkecil, yakni mulai dalam diri saya sendiri. Mungkin dengan kerendahan hati, hidup menjadi lebih damai dan menjadi lebih baik.
Dalam hidup saya sekarang ini, begitu banyak kepercayaan yang diberikan pada saya atau saya sendiri yang memberikannya. Tergantung pada diri saya apakah mau mendengar dan menjalani tanggungjawab tersebut. Dalam berjalannya waktu saya pun menyadari, bahwa tidak semuanya saya dapat kerjakan dengan baik atau melaksanakannya tepat waktu. Karena saya terlalu sering mengulur waktu dan menggunakan kata NANTI. Dengan adanya kata nanti ini, tanggungjawwab saya menjadi sia-sia dan tidak berguna lagi. Saya juga menyadari kalau menggunakan kata nanti,, pekerjaan atau yang lain bukan menjadi malah sedikit namun bertambah banyak dari hari sebelum, Karena semakin bertumbuk. Maka dengan hal ini, saya sadar bahwa, betapa pentingnya menjaga rasa tanggungjawab yang diberikan orang lain kepada saya. Namun bukan orang lain saja yang memberikan tanggungjawab, melainkan diri saya juga. Seperti dalam membuat suatu jadwal harian diri sendiri. Dimana saya harus bisa menjalaninya, agar tanggung jawab yang besar pun dapat saya jalankan. Dari pengalaman saya ini, teryata RENDAH HATI dan TANGGUNG JAWAB terikat erat. Karena kalau menjadi orang yang rendah hati maka, tanggung jawab pun akan muda dilaksanakan. Karena bagi saya tanggung jawab yang di jalani itu harus berasal dari hati yang tulus iklas, percaya, tidak meremehkan pekerjaan dan yakin atas apa yang dilakukan. Dari semua ini, saya ingin menjadi orang yang rendah hati dan bertanggung jawa. Karena ini adalah modal besar saya untuk menjalani panggilan hidup ini. Saya tidak akan langsung melakukan yang besar, melainkan mulai dari yang terkecil, terutama mulai dari dalam diri saya. Namun dalam menjalaninya pun saya tidak lepas dari orang-orang sekitar, seperti Orang tua saya, dan juga Pastor serta teman-teman dan terlebih lagi Tuhan.
No comments:
Post a Comment