MAKALAH
KEHIDUPAN ROHANI DAN PRESTASI
SISWA-SISWA SEMINARI MENENGAH SANTO YOSEP TARAKAN
DISUSUN
OLEH:
JONIUSTOPIANUS IJAM
LAWAY SAMUEL
SIMON SOGEN
SEMINARI
MENENGAH SANTO YOSEP TARAKAN
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha
Kuasa karena atas segala bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Kehidupan Rohani dan Prestasi Siswa-siswa Seminari”. Adapun hal-hal
yang menjadi bahan kami membuat karya ini adalah dari pengalaman kami sendiri
dan tanpa menggunakan buku-buku sebagai penunjang bagi kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru kami Ibu Theresia Belen, yang selalu
menemani dan mendampingi kami dalam mencari sumber dan selalu memberi kami
semangat dalam mengerjakan karya tulis ini.
Sebagai manusia biasa kami tentu memiliki kesalahan
dalam menulis atau memberi informasi kepada para pembaca yang membuat para
pembaca tidak mengerti apa yang kami maksudkan. Oleh karena itu kami mohon
dengan rendah hati bagi para pembaca agar memberi masukan, saran ataupun
komentar terhadap karya tulis ini, agar kami dapat melanjutkan karya tulis ini
lebih baik lagi. Kami ucapkan terimaskasih.
Penulis
Tarakan, 23 Februari 2019
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .
DAFTAR
ISI .
BAB
1 PENDAHULUAN .
Latar Belakang Masalah .
Rumusan Masalah .
BAB
2 PEMBAHASAN .
1.
Kegiatan Rohani .
1.1.
Perayaan Ekaristi .
1.2.
Meditasi .
1.3.
Doa Pribadi .
1.4.
Rekoleksi .
2.
Kegiatan Belajar .
2.1.
Belajar Bersama
Guru .
2.2.
Berlajar Pribadi .
2.3.
Belajar Bersama
Teman .
BAB
3 PENUTUP .
1.
Kesimpulan .
2.
Saran .
BAB
1 PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kehidupan rohani dan prestasi siswa
seminari kelas IV dan KPA harus diseimbangkan. Karena kehidupan rohani dan
intelektual sangat pentring menjadi seorang imam kelak. Oleh karena itu
kehiduipan rohani harus diperdalamkan lagi misalnya siswa seminari harus bisa
mengikuti doa seperti pada saat bermeditasi, ibadat, rosario, doa pribadi, dan
peryaa ekaristi. Dalam hal inni banyak seminaris yang tidak mengikuti dengan
baik dan tidak serius. Seperti pada saat bermeditasi banyak yang tidak
berkonsentrasi dengan meditasi misalnya, selalu bergerak, memiukirkan hal yang
lain, ganguan dari luar sehingga dapat mengacaukan konsentrasi.
Intelektual juga harus seimbang
dengan kehidupan rohani. Karena menjadi hal utama yang harus diperjuangkan oleh
mereka. Para seminaris juga harus bisa menguassai materi-materi yang diberikan
oleh pengajar. Misalnya pelajaran bahsa latin, bahsa inggris, dan lain-lain.
Hal-hal yang dipelajari di seminari akan menjadi bekal bagi para seminaris
ketika menjadi seorang imam.
Rumusan
Masalah
1. Mengapa
kehidupan rohani dan prestasi siswa seminaris harus seimbang?
2. Mengapa
intelektual para seminari harus ditingkatkan?
3. Bagaimana
cara agar hidup rohani lebih mendalam?
4. Bagaimana
cara meningkatkan prestasi siswa seminari?
Tujuan
Untuk mengetahui apa yang harus
dimilikiu oleh para seminari sebagai calonimam yang baik dan
bijak.
BAB 2 PEMBAHASAN
1.
Kegiatan
Rohani
Seminaari
adalah suatu tempat untukmendidik para calon imam. Keuskupan TanjungSelor
memiliki satu seminari untuk mendidik para calon imam, yakni Seminari menengah
Santo Yosep Tarakan. Pendidikan di seminari-seminarilain sudah terpenuhi. Namun
seminari menengah santo yoseph belumlah terpenuhi. Untuk siswa-siswa seminari
lulusan SMP mereka akan menambah pengetahuan mereka di sekolah sma katolik
frater don bosco.
Pelajaran
di Seminari dilaksanakan pada sore hari 5:00-7:00 dan malam hari 8:00:9:00.
Pelajaran di Seminari adalah pengetahuan khusus untuk para seminaris ketahui. Tenaga
pengajar di Seminari merupakan guru dan pastor serta fratere.
Hal
yang lain harus dimiliki oleh seminaris adalah kehidupan rohani yang
dikembangkan dengan kegiatan rohani sweperti misa, meditasi, dan lainnya.
Dengan
demikian hal-hal yang harus dimiliki oleh para seminaris adalah:
1.1.
Perayaan
Ekaristi
Perayaan
ekaristi merupakan kegiatan rohani yang paling utama bagi paras seminaris.
Perayaan ekaristi dirayakan setiap pagi merupakan hal utama yang mengawali
semua kegiatan satu hari tersewbut. Di dalam misa setiapa priobadi akan
menyambut tubuh dan darah kristus. Oleh karena itu, setiap seminaris harus bisa
membuka hati dengan serius mengikuti perayaan ekaristi.
1.2.
Meditasi
Bermeditasi adalah salah satu hal yang paling poko
dalam kehidupan para seminaris. Meditasi diadakan setiap hari kamis pagi jam
5:30. Meditasi juga adalah salah satu cara untuk kontak atau berkomunikasih
dengan Allah Bapa di surga. Selain itu bermeditasi juga salah satu hal yang
sangat membantu para calon imamdalam menjalani panggilan yang telah ada dalam
hati mereka.
1.3. Doa Pribadi
Doa adalah senjata ampuh untuk melawan segala hal yang
jahat. Doa juga kekuatan dalam menjalani hidup dan jalan menuju kebahagian yang
abadi. Para seminaris pun diajak untuk mendalami hidup doa masing-masing.
Kegoitan rohani yang diikiuti oleh para seminaris tidak hanya kegiatan rohani
yang telah diatur oleh Seminari, missal, misa, meditasi, retret dan rekoleksi.
Namun siswa-siswa Seminmari diminta untuk memiliki daftar doa masing-masing,
misal, doa Rosario pribadi, novena pribadi dan meditasi pribadi. Doa salah satu
hal yang paling diutamakan maka siswa seminaris harus memiliki jadwal doa.
Dewngan sering berdoa, seorang seminaris akan mudah melakukan segala tantangan dalam
memeluk imamat.
1.4.
Rekoleksi
Siswa-siswa
Seminari Santo Yoseph tidak hanya menjalani hari-hari tanpa suatu permenungan
atas apa yang telah dilakukan atau telah dikerjakan. Oleha karena itu Seminari
memiliki jadwal rekoleksi yang diadakan 1 kali dalam 1 bulam. Rekoleksi harus
diikuti oleh seminaris agar bisa meilhat kedalam diri masing-masing apa yang
perlu diperbaiki. Selain itu rekoleksi merupakan kegiatan yang dilakukan 2 hari
1 malam, yakni mulai dari sabtu sore hingga minggu siang. Pada saat rekoleksi
siswa seminaris harus mengikuti dengan serius dan dengan sikap terbuk, agar apa
yang diberikan oleh pembmbing rekoleksi dapat diserap dengan baik damn menjadi
pegangan dalammenjalani hidup panggilan menjadi seornag imam yangb mencintai
umat dan melayani dengan hati.
2.
Kegiatan
belajar
2.1.
Belajar
Bersama Guru
Intelektual
dan hidup rohani tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini harus memiliki derajat
yang sama. Oleh karena itu selain hidup rohani, siswa-siswa Seminari menambah
pengetahuan umum di SMA Katolik Frater Don Bosco Tarakan dan juga di Seminari. Pelajaran di Seminaris adalah
seperti Iman KAtolik, Bahasa inggris, Bahsa Indonesia, Kitab Suci, Bahasa
Latin, dan yang bersangkutan dengan seorang calon imam. Para seminaris pun
dibimbing oleh guru-guru yang memiliki pengalaman mengajar yang tidakriragukan
lagi.
Bagi
para seminari para guru yang mengajar di Seminari adalah guru yang sangat
ointar dan pelajaran diberiak oleh mereka dapat dimengerti dengan baik.
Sehingga ketika belajar Bersama dengan guru, kiranya para seminari harus bias
bias memanfaatkan waktu dengan baik, agar berguna bagi kehidupan mereka dan
untuk masa depan yang cerah.
2.2. Belajar
Pribadi
Belajar pribadi adalah kegiatan seorang uuntuk
menambah ilmu pengetahuan, baik sebelum atau sesudah jam belajar di Seminari
dan di Sekolah. Seperti misalnya di Seminari, kegiatan dilakukan oleh setiap
para seminaris pada malam, pagi, sore baik di waktu luang yang ada. Hal ini
digunakan sesuai atuaran masing-masing pribadi, mau belajar atau tidak.
2.3. Belajar
Bersama Teman
Belajar Bersama teman adalah salah satu hal yang
sangat baik dilakukan oleh para seminaris. Karena belum tentu ketika belajar
Bersama dengan guru mungkin dia tidak mengerti dan mungkin saja dia lebih
mengerti dengan teman yang ada didekat nya. Kegiatan belajar Bersama dengan
teman ini, dilakukan oleh para seminaris pada waktu luang dan waktu kosong.
Kegiatan ini sangta sering dilakukan oleh para seminari. Bukan hanya belajar Bersama
para seminaris pun mengerjakan tugas dengan Bersama. Sehingga jalan pikiran
bias berjalan dengan baik fan saling menmbantu ketikamengertjakan tugas.
2.4. Membaca
Bacaan Rohani
Bacaan rohani juga menambah ilmu para seminaris. Selain pelajran yang
bersifat non fiksi, kadang membuat anak-anak Seminari bosan dan jenuh. Oleh
karena itu ketika mereka membaca bacaan rohani iman dan keyakinan mereka akan
selau dipenuhib dengan baik. Selain itu, mereka juga mendapat pengetahuan tentang para santo-santa pada
saat itu. Maka dengan membaca mereka dapat mengerti dan memahamin dengan baik
hidup para pendahulu mereka.
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
Seminari adalah tempat mendidik para calon imam. Sebagai calon imam para
seminaris dibekali dengan pengetahuan umum yang diikuti di Sekolah Menengah
Atas Katolik Frater Don Bosco Tarakan pada pgi hari, dan untuk pengetahuan
khusus sebagai calon imam dilaksanakan di Seminari pada sore hari. Selain ilmu
pengetahuan, para seminaris juga harus memiliki kehidupan rohani yang baik.
Kegiatan rohanni di Seminari seperti
misa, meditasi, doa pribadi, dan sebagainya harus diikuti oleh para
seminaris. Kegiatan rohani yang utama di Seminari adalah perayaan
ekaristisebagai awal untuk menjalani hari-hari seminaris. Selain perayan
ekaristi para smeinarias juga memiliki waktu untuk memperdalam panggilan
masing-masing dengan mengikuti rekoleksi bulanan fan retret tahunan, agar
panggilan menjadi kuat dan teguh.
No comments:
Post a Comment